TERMOREGULASI
Sumber: blog.uad.ac.id
1. Defenisi Termoregulasi :
Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk
hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang
dapat ditolelir. Proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya
agar tetap konstan /dinamis. Mekanisme Termoregulasi terjadi dengan mengatur
keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas.
2. Suhu
Tubuh Hewan
Suhu tubuh
ideal yang paling disukai adalah suhu yang berkisar antara 35-400C.
Kisaran
Toleransi Termal adalah kisaran suhu yang lebih luas dan dapat diterima hewan.
Titik terendah dari kisaran toleransi termal adalah suhu kritis minimum,
dibawah suhu tersebut tidak cocok. Sedangkan titik tertinggi dari kisaran
toleransi termal adalah suhu kritis maksimum.
Suhu tubuh
konstan sangat dibutuhkan karena perubahan suhu berpengaruh pada konformasi
protein dan ativitas enzim.Bila aktivitas enzim terganggu, maka Reaksi dalam
sel juga terganggu. Selain itu, juga berpengaruh pada energi kinetik molekul
zat di mana partikel zat saling bertumbukan sehingga laju reaksi dalam sel
terganggu. Kenaikan suhu lingkungan mengakibatkan peningkatan laju reaksi yang
berpengaruh aktivitas metabolisme sel tubuh.
3. Sumber
Utama Suhu Tubuh Hewan
Berdasarkan
sumber utama suhu tubuh hewan, maka hewan dapat digolongakn sebagai berikut :
§ Ektoterm : Hewan yang sumber suhu tubuhnya dari luar
§ Endoterm : Hewan yang sumber suhu tubuhnya dari
tubuhnya sendiri.
4. Variasi
Suhu Tubuh Hewan
Berdasarkan
variasi suhu tubuh hewan, maka hewan digolongkan sebagai berikut :
§ Homeoterm : Hewan yang suhu tubuhnya konstan (tetap).
§ Poikiloterm : Hewan yang suhu tubuhnya fluktuatif
(mengikuti suhu lingkungannya).
4.1 Mekanisme
terjadinya variasi suhu pada hewan
Mekanisme
perubahan panas tubuh hewan dapat terjadi dengan 4 proses, yaitu konduksi,
konveksi, radiasi, dan evaporasi.
perubahan
panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. Umumnya dipengaruhi oleh:
v
Luas
permukaan yang saling bersentuhan
v
Perbedaan
suhu awal antara kedua benda yang bersentuhan
Konduktivitas
panas (tingkat kemudahan untuk mengalirkan panas yang dimiliki suatu benda)
dari kedua benda.
Contoh :
Mamalia dan Aves:Konduktivitasnya
rendah
Penahan
panas yang baik ialah rambut dan bulu. Hanya akan melepaskan sejumlah kecil
panas dari tubuhnya ke benda lain yang bersentuhan dengannya
b) KONVEKSI
Transfer
panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh
Proses Konveksi:
v Berlangsung sampai suhu tubuh
kembali ke suhu normal
v Perpindahan
panas bisa dipercepat, apabila kecepatan aliran fluida di sekeliling tubuh
ditingkatkan
v
Terjadi
dari lingkungan ke tubuh hewan, misalnya pada saat udara panas bertiup di dekat
hewan, lama-kelamaan tubuh hewan akan menjadi lebih panas juga
c)
RADIASI
Perpindahan
panas antara dua benda yang tidak saling bersentuhan misalnya pada proses
perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan.
Frekuensi dan Intensitas Radiasi:
Tergantung
pada suhu benda yang mengeluarkan radiasi. Semakin tinggi suhu benda yang
mengeluarkan radiasi, semakin tinggi pula intensitas radiasinya
v Tubuh hewan (kulit, rambut, dan
bulu) menyerap panas radiasi dengan baik
v Berjemur pada hewan (khususnya
poikiloterm) untuk menaikkan atau memperoleh panas tubuh
d)
EVAPORASI
Proses
kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas.
Cara penting untuk melepaskan
panas tubuh :
v
Hewan
yang tidak memiliki kelenjar keringat, jika tubuhnya panas, penguapan melalui
saluran pernafasan dengan cara terengah-engah (pada anjing diikuti dengan
menjulurkan lidahnya)
v
Jika
suhu tubuh meningkat, keringat akan membasahi kulit, selanjutnya keringat akan
menyerap kelebihan panas dari tubuh dan mengubahnya menjadi uap, setelah
keringat mengering, suhu tubuh pun turun
5 Termoregulasi
pada Hewan Ektoterm
Perolehan
panas tubuh tergantung pada berbagai sumber panas di lingkungan luar. Masalah
yang dihadapi tidak sama, tergantung pada jenis habitatnya.
5.1 Hewan
Ektoterm Akuatik
Suhu
lingkungan akuatik relatif stabil Hewan tidak mengalami permasalahan suhu
lingkungan yang rumit. Suhu tubuh stabil dan relatif sama dengan suhu air.
(Ektoterm-Homeoterm)
Ikan Tuna
mempunyai laju reaksi metabolik yang tinggi. Perbedaan suhu antara bagian tubuh
otot lebih panas daripada bagian lainnya yang digunakan untuk berenang. Heat
Exchanger (penukar panas) bekerja dengan prinsip counter current
(arus bolak-balik)
5.2 Hewan
Ektoterm Terestrial
suhu selalu
berubah dengan variasi yang cukup besar. perbedaan signifikan antara suhu udara
siang dengan malam. hewan harus berusaha mengatur suhu tubuhnya dengan cara
mengatur perolehan dan pelepasan panas melalui mekanisme TERMOREGULASI.
Hewan
ektoterm terestrial memperoleh panas dengan cara menyerap radiasi
matahari baik pada vertebrata maupun invertebrate misalnya:
v
Mengubah
warna permukaan tubuh (ubah penyerapan melanin, contoh: belalang rumput dan
kumbang mengubah warna tubuhnya menjadi lebih gelap)
v
Menghadapkan
tubuh ke arah matahari, contoh: belalang Locust tegak lurus ke arah matahari
Sedangkan cara pelepasan panas:
v
Mengubah
orientasi tubuh menjauhi sinar matahari
v
Memanjat
pohon
v
Vasokonstriksi
: Penyempitan diameter pembuluh darah
v
Vasodilatasi
: Perluasan diameter pembuluh darah
5.3 Adaptasi
Hewan Ektoterm terhadap Suhu Sangat Panas dan Sangat Dingin
Adaptasi
terhadap suhu sangat panas dilakukan dengan Meningkatkan laju
pendinginan dengan penguapan:
§ Melalui kulit, bagi hewan yang
berkulit lembab (cacing dan katak) atau dengan cara berkeringat (untuk hewan
yang mempunyai kelenjar keringat)
§ Melalui saluran pernafasan, bagi
hewan yang kulitnya tebal dan kedap air (reptil dan insekta)
§ Mengubah mesin metaboliknya agar
bisa bekerja pada suhu tinggi (kadal dan reptil gurun)
Sedangkan untuk adaptasi terhadap suhu
sangat dingin dilakukan dengan:
§
Meningkatkan
konsentrasi Osmotik, titik beku cairan tubuh dapat diturunkan hingga dibawah 00C.
Zat terlarut: gula, seperti fruktosa atau derivatnya, dan gliserol (bermanfaat
untuk melindungi membran dan enzim dari denaturasi akibat suhu yang sangat
dingin. contoh: lalat dari Alaska, Rhabdophaga strobiloides, yang dapat
bertahan hingga suhu -600C.
§
Menghambat
pembentukan kristal es di dalam sel untuk mencegah kerusakan membran. Dilakukan
dengan cara menambahkan glikoprotein antibeku ke dalam cairan tubuh
(misal: ikan es dari antartika (Trematomus borchgrevink). Glikoprotein
ialah molekul polimer dari sejumlah monomer yang tersusun atas tripeptida, yang
terikat pada derivat galaktosamin (alanin-alanin-treonin- galaktosa derivat).
6. Termoregulasi
pada Hewan Endoterm
Hewan
Endoterm adalah hewan yang panas tubuhnya berasal dari dalam tubuh sebagai
hasil dari proses metabolisme sel tubuh. Suhu tubuh dipertahankan agar tetap
konstan, walaupun suhu lingkungannya selalu berubah (contoh: burung dan
mamalia) dengan cara menyeimbangkan perolehan dan pelepasan panas.
Bila suhu tubuh terlalu tinggi
dilepaskan dengan cara:
v
Vasodilatasi
daerah perifer tubuh
v
Berkeringat
dan terengah-engah
v
Menurunkan
laju metabolisme (misal: menekan sekresi tiroksin)
v
Respons
perilaku (misal: berendam di air)
Sebaliknya bila suhu tubuh
terlalu rendah:
v
Vasokonstriksi
v
Menegakkan
rambut (merinding)
v
Menggigil
(shivering)
v
Meningkatkan
laju metabolisme (dengan meningkatkan sekresi tiroksin)
v
Respons
perilaku (menghangatkan diri)
terbaik sangat brmanfaat makasih banyak..
BalasHapus