SUPERKLAS PISCES
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelasOsteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt).
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupukikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.
A.
Ciri
Umum
1.
Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air.
2. Jantung terdiri atas satu serambi dan
satu bilik.
3. Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi
untuk menentukan arah dan posisi
berenang.
4. Kulit
banyak mengandung kelenjar mocusa, biasanya diliputi oleh sisik (sisik
ganoid, cycloid, atau stenoid). Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan
atau keras.
5. Mulut terletak diujung dan bergigi, rahang tumbuh
denganbaik dan bersendi pada tulang tempurung kepala.Mempunyai dua sarci olfactorius yang umumnya
berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar dan tidak mempunyai kelopak
mata.
6. Skeleton
berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis, yang sebagian bertulang rawan.Sisa-sisa
notocord masing-masing tampak.
7. Pernapasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang
terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada
kedua tepi samping dari pharynx. Tertutup oleh operkulum.Biasanya memiliki versica pneumatica (gelembung
udara) dan memiliki ductus pneumatiscus.
8.
Suhu tubuh bergantung pada
lingkungan sekitarnya.
9.Memiliki sepasang gonad, umumnya ovipar (beberapa ada
yang ovovivipar atau vivipar). Fertilisasi terjadi diluar tubuh.Telur kecil
berukuran sampai 12 mm. Kandungan kuning telurnya bermacam-macam.Hewan mudanya
kadang-kadang tidak mirip dengan yang dewasa.
B.
Ciri Khusus
1.
Sisik
Sisik merupakan bagian tubuh luar dan
salah satu karakteristik yang sangat penting baik untuk ikan tulang rawan
maupun ikan tulang keras.Pada umumnya, sisik berfungsi sebagai pelindung dan
penutup tubuh.Berdasarkan asal, struktur dan fungsi, sedemikian variasi,
sehingga sisik dianggap sebagai hal yang penting dalam klasifikasi. Beberapa
tipe struktur sisik pada ikan antara lain:
1) Sisik Plakoid :Merupakan sisik yang tertanam pada kulit yang tersusun
dari lempeng tulang dibagian basal , menuju ke atas menembus kulit kemudian mengara ke belakang membentuk
tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin.
Gambar
tipe sisik placoid pada ikan Hiu
Kalau kita
pernah menyentuh atau mengelus kulit hiu atau ikan karang maka akan terasa
seperti amplas (amril), hal ini disebabkan sisik-sisik kecil yang tertanam pada
kulit. Sisik tersebutlah yang disebut sebagai sisik plakoid. Struktur
sisik ini sama dengan struktur pada gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan
tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus ke kulit kemudian mengarah ke
belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin. Seperti
pada gigi, di sana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran
darah. Spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari
bahan yang sama dengan email gigi.
2) Sisik Ganoid: tipe sisik yang tampak jelas yang berbentuk seperti belah
ketupat yang tersusun rapat satu sama lain dan tersusun searah diagonal tubuh.
Tampak jelas pada ikan gars.
Gambar sisik ganoid pada Famili Latimeriidae
dan Acipenseridae
Di atas
lempengan dasar sisik dilapisi oleh substansi mirip email tipis, yang disebut ganoin.
Oleh karena adanya ganoin pada sisik beberapa Chondrostei dan Holostei, maka
kelompok ini sering disebut ikan-ikan ganoid (telah punah).
3) Sisik Sikloid: sebagaian besar terdapat pada ikan tulang keras, tertanam
bagian depannya di celah-celah kulit, bagian distal kulit menutup sisik
berikutnya.
Gambar
tipe sisik sikloid
Berbeda dengan
tipe sisik plakoid, imbricate scale atau tumpang tindihnya sisik ini
tidak diganti jika lepas. Susunan sisik ini seperti kulit, tidak dilindungi
epidermis atau material seperti email ataupun ganoin.Sisik sikloid, pada
dasarnya melingkar dan bertambah ukuran seiring pertumbuhan ikan.Akibat
pertumbuhan sisik tersebut tampak sebagai tanda cincin pertumbuhan, seperti
lingkaran tahun pada pohon.Cincin pertumbuhan tersebut lebih jelas pada bagian
sisik yang tertanam, karena pertumbuhannya terhambat selama musim dingin akibat
menurunnya suhu dan pasokan
makanan.
4) Sisik Ktenoid: pada dasarnya sama seperti sikloid mengenai struktur dan
susunannya, tetapi berbeda pada bagian belakangnya yaitu berbentuk sisir.
Gambar
tipe sisik ktenoid
Beberapa species
mungkin mereduksi menjadi satu tonjolan atau spina (duri).Sisik ktenoid
ditemukan menjadi duri sirip dorsal pada ikan pari.
2. Warna Tubuh
Warna indah pada tubuh Vertebrata,
banyak ditemukan pada ikan dan burung.Pada burung, warnanya terbatas pada bulu,
perubahannya tidak berada pada struktur kulit.Warna tubuh ikan lebih kompleks
oleh karena adanya kromatofora yang berada di lapisan dermis.Kristal
guanin, di dalam sel disebut iridosit yang berhubungan dengan sisik,
mungkin responsif terhadap perubahan fisiologis.Beberapa ikan bertulang keras,
juga pada reptilia, mampu berubah warna sangat cepat di bawah kontrol sistem
syaraf. Proses perubahan warna lebih lambat terdapat pada ikan tulang rawan dan
amfibia, sebagai akibat pelepasan hormon dari kelenjar pituitaria yang
diedarkan melalui pembuluh darah. Perubahan warna pada ikan, adalah akibat
perubahan bentuk kromatofora itu sendiri. Jika granula disebarkan merata ke
seluruh sel maka warna tubuh ikan akan menjadi lebih terang, jika
terkonsentrasi pada suatu tempat akan menjadi gelap.
Pigmen utama pada ikan adalah melanin yang mampu
memproduksi warna coklat, ungu atau hitam, dan karotenoid yang sangat responsif
terhadap warna kuning, oranye dan merah.Kromatofora yang mengandung melanin
disebut melanofora dan yang mengandung karotenoid disebut lipofora.Beberapa
jenis ikan tampak terjadi perubahan warna pada saat masa kawin.Hal ini mungkin
merupakan bagian dari pelayanan pengenalan jenis kelamin.Kebanyakan ikan, warna
menunjukkan adaptasi terhadap lingkungan sehingga ikan mendapat perlindungan
dari latar belakang warna tempat hidupnya.
3.
Alat Gerak dan Lokomosi
Sebagian besar ikan tersusun dari alat
gerak yang berupa ekor dan sirip. Tipe
ekor protoserkal, adalah bagian sirip
ekor ikan membulat dan merupakan perluasan notokord memanjang sampai ke ujung ekor.Ikan tulang rawan dan ikan
tulang keras pada dasarnya mempunyai sirip pectoral dan sirip pelvic
berpasangan ditambah sebuah
sirip kaudal dan sirip medial.Kelompok ikan seperti ikan pari, sirip
pektoralnya membesar dan menempel sepanjang tubuh mulai dari belakang sampai di
depan sirip pelvic.
4.
Ikan Berbisa dan Beracun
Luka yang disebabkan oleh ikan karena injeksi ke
dalam tubuh korbannya dengan menggunakan
duri pendek . Ikan beracun paling berbahaya adalah kelompok dari Scorpaenda,
contohnya stonefish, memiliki sengat racun yang sangat mematikan.Zat beracun
diproduksi oleh glandula pada epithelium duri tersebut.Ikan beracun ditemukan
disemua perairan air hangat di dunia, tetapi paling banyak ditemuan di perairan
Pasifik dan kawasan Karibia.
5.
Ikan Bioluminesen
Biolunisense
adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil
oksidasi dari berbagai substrat
dalam memproduksi enzim. Memiliki enzim
yang berfungsi sebagai katalisator yang disebut lusiferase.Organ luminesen ditemukan
pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik, dan beberapa ikan tulang keras khusunya
ikan yang tinggal di laut dalam.Fungsi sinar ini adalah guna memberikan
pencahayaan ada ikan-ikan di laut dalam yang gelap untuk mencari makanan dan mengacaukan
musuh.
6.
Organ Listrik
Listrik
di suplai dari organ tertentu
pada beberapa jenis ikan. Listrik yangpaling tinggi tegangannya di pegang oleh
ikan belut elektrik mencapai 550 V, Lele elektrik 350 V, dan pari elektrik 220
V. Organ elektrik disusun oleh electroplates
atau elektroplases, yang
merupakan sel berbentuk cakram sehingga Nampak merah. Listrik berfungsi sebagai
pemroduksi sinar tidak terlalu
terangsebagai maksud orientasi, sebagai pelindung dari pemangsa atau melumpuhkan
mangsa.
C.
Klasifikasi
Superklas ini dibagi atas tiga
klas, yaitu :
1. Kelas Agnatha (Ikan Tidak Berahang)
Hewan yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang
ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas
ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua
yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan
pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian
saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya
bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan
memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
2. Kelas Chodrichthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Yang termasuk klas ini, misalnya
ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali
yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan
kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak
berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang
manusia.Kelas
Chondrichthyes memiliki 4 ordo yaitu: Cladoselachiformes, Xenacanthiformes,
Selachiformes, Chondrenchhelyiformes, dan Chimaeriformes.
a. Ordo Cladoselachiformes (ancestor ikan
hiu laut)
b. Ordo Xenacanthiformes (anasestor ikan
hiu air tawar)
c. Ordo Selachiformes
§ Subordo Hexanchoidei (ikan hiu sapi)
§ Subordo Heterodontoidei (ikan hiu
bertanduk)
§ Subordo Selachoidei (ikan hiu modern)
§ Subordo Batoidei (ikan pari dan skate)
d. Ordo Chondrenchhelyiformes (nenek moyang
holocephali)
e. Ordo Chimaeriformes
Hydrolagus
collei
3.
Kelas Osteicthyes (Ikan Bertulang Biasa)
Semua hewan
yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa.
Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini,
misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena
ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada
yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip
tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai
gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.Lebih
kurang 20.000 spesies ikan bertulang sejati memiliki endoskeleton dari tulang
sejati. Ikan bertulang sejati merupakan kelompok vertebrata yang paling sukses
dan beragam. Sifat dan cara hidupnya bermacam-macam, antara lain sebagai
predator.
a.
Subkelas Actinopterygii
Ciri-ciri:
§ Tanpa lubang hidung yang bermuara ke
mulut.
§ Tulang-tulang Radius yang berada di
dalam Bonggol Sirip yang berpasangan tidak tersusun dalam dua Deret.
Hampir semua ikan yang kita kenal
adalah ikan bersirip duri subkelas
Actinopterygii.Bahasa Yunani aktin : berkas dan pteryg : sayap atau sirip.
Berbagai spesies tuna dan heriing adalah beberapa contohnya. Sirip yang
terutama didukung oleh duri panjang dan lentur, termodifikasi untuk
mengendalikan arah, pertahanan, dan fungsi-fungsi lain.Ikan bersirip duri
menyebar dari air tawar sampai ke laut dalam sejarahnya yang panjang. Berbagai
spesies ikan bersirip duri kembali ke air tawar pada suatu saat dalam sejarah
evolusinya. Beberapa diantaranya, termasuk salmon, masih berpindah dari air
tawar ke laut kemudian kembali lagi ke air tawar selama siklus hidupnya.
1) Superordo Polypteri
2) Superordo Chondrostei
a. Ordo Acipenceriformes
Ciri-ciri:
Tubuh tertutup oleh lima baris kepingan tulang, moncong memanjang dan sirip
ekor heteroserkal
3) Superordo Holostei
a. Ordo Amiliformes
Ciri-ciri: Sirip ekor Heteroserkal
pendek, tulang radius berlekatan dengan 5 capulo-capulo berupa tulang rawan dan
terbagi atas 2 Family yaitu: Lepisoteidae dan Amiidae
b. Ordo Lepisosteiformes (ikan gars)
Gars adalah
salah satu dari ikan tertua yang hidup sampai saat ini, jika ditelusuri kembali
ke masa Cretaceous, jenis ikan predator ini memiliki sisik yang tebal,
ditemukan di Amerika selatan, utara dan timur Meksiko, menjadi ikan air tawar
terbesar di Amerika Utara (meskipun kadang-kadang mengembara ke laut). Dapat
berkembang biak hingga 4 meter panjangnya dan memiliki berat sampai 200 kg.
Alligator Gar yang disebut demikian karena penampilan mereka mirip reptil buaya
dan rahang yang panjang, memiliki 2 sisi gigi yang tajam.Alligator Gar adalah
predator yang rakus dan telah dikenal berbahaya untuk manusia, meskipun belum
dikonfirmasi kematian karena Alligator Gar sampai saat ini. Gar adalah salah satu
dari ikan tertua yang hidup sampai sekarang.
Lepisostus osseus
4) Superordo Teleostei
a. Ordo Clufeiformes
Terbagi atas Family : Clupeidae
Ciri-ciri: Memiliki satu sirip
punggung dan anus yang bertulang lembut, sirip punggung terletak di
pertengnahna tubuh, perut memiliki lunas yang yang bergerigi tajam dari leher –
anus, rahang bawah pendek, rahang atas memiliki lempengan yang terbuka jika
mulut terbuka, sisik mudah mengelupas, kantong renang ke 8 memiliki Bullae
Clupea harengus
b. Ordo Scopeliformes
c. Ordo Saccopharyngiformes
d. Ordo Galaxiiformes (ikan galaxii)
e. Ordo Esociformes
f. Ordo Mormyriformes
Ciri-ciri: Moncong memanjang dan turun
ke bawah mirip belalai gajah dengan mulut kecil pada ujungnya, tetapi ada yang
hanya bibir bawah yang memanjang dan moncongnya embulat dan tidak memanjang,
tubuh berwarna kelabu kecoklatan, hidup di air keruh, penglihatan nya tampak
kurang baik, habitat di sungai Nil
Terbagi atas 2 family: Gymnarcidae dan
Mormyridae
Gnathonemus
petersi
g. Ordo Cypriniformes
h. Ordo Anguilliformes (ikan belut)
Ciri-ciri: Habitat pada ait tawar dan payau, tubuh panjang dan ramping, sirip
dada, pinggul tidak ada, sirip pinggul berubah menjadi hubungan berdaging,
insang sering mengecil, lubang insang di bawah tenggorokan.
i.
Ordo
Cyprinodontiformes
j.
Ordo
Beloniformes
k. Ordo Gadiformes
Ciri-ciri: Mempunyai sirip yang
berkerangka halus dengan satu atau dua sirip anus, sisik-sisiknya kecil, sisik
pinggul jauh ke depan, sisik dada di bawah leher, hati besar dan berminyak.
Terdiri atas 4 Family yaitu: Gadidae, Merlucciidae, Moridae, dan Bregmacrolidae
Gavus morhua
l.
Ordo
Macruriformes (ikan deep sea)
m. Ordo Percopsiformes (ikan pirateperch)
n. Ordo Beryciformes (ikan squirrel)
o. Ordo Perciformes (ikan perchlike, ikan
kerapu)
Ciri-ciri: Bentuk badan agak lebar dan
pipih (Torpedo/memanjang), mempunyai sisik yang besar, sirip punggung 2 ada
juga yang satu, sirip ventral di dada, jari-jari sirip tidak lebih dari 6,
merupakan ordo terbesar
Osphronemus
goramy
p. Ordo Echeneiformes (ikan remora)
q. Ordo Zeiformes (Ikan Jhon Dorys)
r.
Ordo
Pleironectiformes (ikan pipih, ikan sebelah)
Ciri-ciri: Mata dikepala pada sisi sama,
pada family sisip punggung sangat panjang, sirip anus juga sangat panjang,
merupakan ikan terbesar dengan panjang 2,7 Meter.
Hiplogossus
hiplogosssus
s. Ordo Gesterosteiformes (ikan tubenose)
t.
Ordo
Syngnathiformes (ikan mulut pipa)
u. Ordo Ophiocephaliformes (ikan kepala
ular)
v. Ordo Muligiformes (ikan barakuda,
mullet)
w. Ordo Phallostethiformes (ikan
phallosteti)
x. Ordo Lophiiformes (ikan nona)
Lophiiformes
(bahasa Inggris:
Monkfish, Goosefish, Anglerfish) atau Ikan Sungut Ganda adalah ordoikan bertulang sejati
yang umumnya hidup di laut dalam. Habitatnya di Samudra Arktik,
Samudra Pasifik,
Samudra Hindia,
Samudra Atlantik,
dan Laut Mediterania.
Ikan dari ordo Lophiiformes terlihat mencolok dengan bagian kepala yang besar
dan lebar.
Lophiiformes
adalah ikan karnivora, mulutnya besar dan bergigi. Ikan dari ordo Lophiiformes
ini menyelam hingga ke dasar laut dan agar bisa menyerang ikan lain, mulutnya
sedikit menghadap ke atas. Di bagian atas mulut terdapat antena yang bisa
digerak-gerakkan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa.Lophiiformes
sering juga naik ke permukaan laut untuk menyerang burung laut.
Melanocetus
johnsonii
y. Ordo Tetraodontiformes (ikan trigger,
dan puffer)
b.
Subkelas Sarcopterygii
Ciri-ciri:
§ Memiliki sirip berpasangan,mempunyai
bonggol di bagian pangkal berdaging
§ Mempunyai lubang hidung yang bermuara ke
mulut
§ Memiliki sisik yang disokong oleh
elemen-elemen Tulang yang kuat.
Dibedakan
menjadi:
1) Ordo Crossopterygii (lobe finned fishes)
2) Ordo Dipnoi (ikan paru-paru)
Dipnoi = Diperiformes=Bangsa Ikan
paru
Contoh :Lepidosiren paradosa
Ciri-ciri: Tulang-tulang terdapat di
kepala, sisik bertipe Sikloid, sirip mempunyai pangkal mirip benjolan, sirip
punggung dan anus membentuk sirip yang melingkari bagian belakang tubuh. Jika
kadar air cukup Ia bernafas dengan menggunakan insang. Paru – paru yang
terletak di atas Esopagus juga digunakan sebagai organ pernapasan (musim
kering).
D.
Sistem Rangka (Skeleton)
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago
kranium sempurna.Dibawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang
sponge dan dibawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palato-quadrat dan
kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan
bawah. Ikan hiu dan pari, rahangnya
bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung
insang ke-2.
Alat gerak pada ikan berupa
sirip tulang dibagian ventral dari pusat sirip ikan hiu disebut koroid,
sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi sirip disebut skapula,
tulang gigi berasal dari dermal sirip pada ikan pari merupakan modifikasi dari
tulang gigiyang hilang.Tulang tulang bagian panggul pada ikan lebih sederhana
daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada koluna vertebratalis
(rangkaian tulang belakang).
E.
Sistem otot
Fungsi utama sistem otot adalah untuk berbagai
variasi gerak dari organ tubuh. Gerak otot yang disengaja oleh ikan antara lain
yaitu:
1. menggerakan mata
2. membuka dan menutup mulut
3. membuka dan menutup insang
4. menggerakan sirip ke atas atau ke
samping
5. melawan arus air
Jika dipotong tegak lurus dengan
punggung, akan tampak otot-otot tersusun menurut lingkaran-lingkaran
konsentris. Potongan otot yang melingkar ini tersusun dari arah kranial ke
kaudal berbentuk muskuli (berbentuk kerucut). Otot tersebut disebut miomer yang tersusun segmental.
Masing-masing miomer dibungkus dan dipisahkan oleh jaringan ikat miocommata.Pada ikan bertulang rawan dan
sejati, otot aksial dipisahkan oleh septum lateral (septrum horizontal) menjadi
epaksial di bagian dorsal dan otot hipaksial dibagian ventral. Otot epaksial
diinervensi oleh percabangan dorsal saraf spinal sedangkan otot hipaksial
diinervensi oleh percabangan ventral saraf spinal.
Otot-otot brankial berfungsi untuk
menutup dan membuka lubang insang dan mulut, terutama otot konstriktor (dorsal
dan ventral) dan elevator. Otot ini diinervensi oleh saraf spinal.Kelompok lain
adalah otot hipobrankial yang memanjang di ventroanterior insang mulai dari
daerah korakoid sampai rahang dan bagian ventral arkus brankialis. Otot
tersebut adalah otot aksial yang berasal dari daerah brankiomerik, diinervasi
oleh saraf spinal. Otot sirip pada ikan yang paling banyak adalah berupa otot
ektensor dorsal dan fleksor ventral.
F.
Sistem Sirkulasi
Sistem
sirkulasi pada ikan merupakan sistem sirkulasi tunggal.Kecuali pada Dipnoi.Jantung
ikan hanya terisi darah yang tidak mengandung oksigen.Darah dari jantung dipompa
menuju ke insang untuk diisi oksigen lalu diedarkan ke seluruh tubuh.Jantung
hanya memiliki 2 bilikyaitu atrium dan ventrikel dengan konus (bulbus)arteriosus.
Sirkulasi dimulai dari darah
melewati sinus venosus, lalu masuk kedalam atrium lalu menuju ventrikel lalu
dipompa ke arah konus arteriosus menuju aorta ventral, selanjutnya menuju ke
daerah insang lewat arteri brankia
aferentia, selanjutnya dari insang arteri brankia eferen darah mengumpul pada
aorta dorsal. Pembuluh ini disebut lengkung aorta
(arcus aorticus)yang akan menjadi aorta ventral dan dorsal. Pada saat
perkembangan embryo ada 6 buah lengkung aorta meskipun pada perkembangan
selanjutnya tereduksi atau mengalami molifikasi.Penyebabnya belum jelas.
Sinus venosus menerima darah dari vena
hepatika dan cardinalis (vena cuvieri, yang merupakan gabungan pembuluh vena
kardinal posterior dan anterior).Darah dari kepala dikumpulakna oleh vena
kardinal anterior.Darah dari ginjal dan gonade dikumpulkan oleh vena kardinal
posterior. Pembuluh Cuvier adalah pembuluh vena latero abdomainalis yang
menerima darah dari dinding tubuh dan
alat gerak. Sistem portal renalis terdiri dari vena kaudal dan 2 pembuluh
portal ginjal.Darah dari ekor menuju sistem portal renalis lalu ke kapiler
ginjal.Darah dari lambung dan usus dialirkan oleh sistem portal hepatik
kemudian kembali ke hati, lalu masuk ke sinus venosus melalui sepasang vena
hepatika.
Konus
arteriosus pada ikan bertulang rawan mempunyai 8 pasang katup untuk mencegah
darah masuk ke jantung, pada ikan bertulang sejati hanya terdapat 1. Sedangkan
pada ikan Dipnoiditemukan septum atrium , sehingga ada atrium kanan dan kiri.
Kenyataan ini merupakan perkembangan awal dari sistem sirkulasi ganda yang
memisahkan darah oksi (mengandung banyak oksigen) dan deoksi (sebaliknya) dalam
jantung.
Darah dari antrium kanan pada ikan paru paru ini menuju
samping kanan ventrikel, kemudian dipompa lewat arteri pulmonalis menuju
bangunan seperti paru paru primitif yang merupakan percabangan dari arkus
aortikus . Darah oksi kembali ke atrium kiri dari
jantung setelah melewati beberapa vena
pulmonalis (seperti pada amfibi). Sistem
sirkulasi kelompok Dipnoi mempunyai karakteristik antara ikan dan amfibi, yaitu
memiliki vena abdominal ventralin yang mungkin merupakan gabungan dari darah
lateral abdominalis.Oksigen dibawa oleh eritrosit dan plasma keseluruh jaringan
tubuh. Lalu oksigen diabsorbsi oleh plasma darah secara perlahan-lahan dari air.
G.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri atas dua
bagian besar yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.Saluran
pencernaan dimulai dari rongga mulut, faring, esophagus yang pendek, lambung,
usus dan anus.Kelenjar pencernaan umumnya berupa kelenjar mukosa, hati dan
pancreas.Ikan hiu memiliki gigi yang berkembang dengan baik.Bentuk gigi ikan
pari dan chimaera, seperti lempengan berbentuk kerucut yang berguna untuk
menghancurkan Molusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut.Lempengan
anal juga ditemukan pada Dipnoi.Letak gigi pada ikan yang lebih mau agak kearah
palatum dan faring.
Ikan yang habitatnya di air,
maka tidak memerlukan banyak kelenjar di mulut untuk membasahi makanannya,
namun masih ada beberapa kelejar mukosa.Esophagus ikan biasanya sangat pendek. Usus
Elasmobranchii, dibedakan menjadi usus besar dan usus kecil, ditandai adanya
katup spiral untuk mempertingggi absorbs. Permukaan ini akan hilang bila
permukaan absorpsi dinaikkan dengan cara pemanjangan usus.
H.
Sistem Pernafasan
Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan.
Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi
faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari luar. Pada saat
mulut terbuka air dari luar akan masuk menuju faring dan keluar lagi melalui
celah insang. Peristiwa ini melibatkan kartilago sebagai penyokong filament
insang. Setiap filament atau holobrankia, terpisah menjadi dua bagian yang
disebut hemibrankia.
Gambar
Masuknya air melewati insang
Lamella insang berupa lempengan tipis
yang diselubungi epitel pernafasan menutupi jaringan vaskuler dan busur aorta,
sehingga karbondioksida darah dapat bertukar dengan oksigen terlarut di dalam
air. Hemibrankia disipsahkan satu dengan yang lain oleh septum interbrankia
yang tersusun dari lengkung kartilago. Masing-masing septa brankialis ini
menutup bagian yang terbuka dari insang berikutnya ke arah posterior.
Gambar
Insang dan bagian-bagian penyusunnya
Pada Teteostei, sistem septum
interbrankia tidak ada, sehingga hemibrankia anterior dan bagian posterior pada
askus brankialis berdempet. Selain itu insang dibatasi oleh sebuah ruang dan
tertutup dari luar oleh operculum yang membuka dan menutup kearah posterior
agar air dapat mengalir ke luar.
Larva ikan paru-paru memiliki insang
luar seperti pada larva amfibi dan menghilang pada waktu dewasa. Ada sepasang
paru-paru pada spesies bichir Afrika (Protopterus)
dan bichir Amerika Selatan (Lepidosiren),
tetapi hanya satu buah pada ikan paru-paru Australia (Neoceratodus). Paru-paru pada Dipnoi berisi lekukan atau kantong
untuk memperluas permukaan respirasi dan divaskularisasi percabangan vena dan arteri
pulmonalis.
Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan
pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang mirip paru-paru. Paru-paru primitive
(pulmocyst) pada Teleotei, kecuali Polypterus, dimodifikasi menjadi pneumatocyst (gas bladder = gelembung gas/gelembung renang) atau organ
hidrostatik yang berhubungan dengan bagian dorsal esophagus. Pneumatocyst tidak ditemukan atau
degenerasi pada ikan yang hidup di dasar laut. Pneumatocyst berfungsi untuk menerima suara atau menghasilkan
suara. Sejumlah ikan anggota family Sciaenidae menggunakan pneumatocyst untuk menghasilkan suara. Pneumatocyst juga berfungsi seperti kantung resonansi pada kelompok
family Pomadasyidae, menghasilkan suara dari geseka gigi faringeal.
I.
Sistem Urogenital
Sistem
urogenital terdiri atas dua bagian yaitu sistem ekskresi dan sistem urogenital.
Sistem ekskresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi
antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan
mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Untuk itu
berkembang tiga tipe ginjal, yaitu pronefros,
mesonefros dan metanefros.
Ketiganya hamper sam, tetapi yang membedakan adalah kaitannya dengan sistem
peredaran darah, tingkat kompleksitas dan pada efisiensinya.
Ginjal
pronefros adalah paling primitive, meski terdapat pada perkembangan embrional
semua vertebrata, tetapi saat dewasa tidak fungsional.Ginjal ikan bertipe
mesonefros, berfungsi seperti opistonefros
pada embrio amniota.Berbentuk sekumpulan tubulus yang pada awal
perkembangan susunannya bersegmen dan ada akhirnya tidak.Setiap tubulus
menggulung, baik proksimal maupun distal, kemudian mengumpul arah longitudinal
disebut duktus arkinefridikus.Kemudian
mengarah keluar, biasanya lewat kantung yang merupakan penampung sisa hasil
dari sistem pencernaan atau sistem urogenital. Pada bagian proksimal, beberapa tubulus me-ngumpul di kapsul hemisfer
sebagai kapsula Bowman pada
glomerulus.kapsula dan glomerulus membentuk kapsula renalis.air, garam dan sisa metabolisme dalam aliran darah masuk ke
dalam kapsula dan mengalir ke dalam tubulus ke duktus arkinepridikus dan
akhirnya ke luar tubuh. Pada ikan hiu, fungsi duktus gonad dan ginjal telah
berkembang dilengkapi dengan duktus urinary.
Gambar
Anatomi ikan tulang keras
Ginjal
ikan berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Air garam cenderung
menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah dapat
menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki
kelenjar ekskresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi
kelebihan garam.
Gambar
Cairan pada tubuh ikan
Ginjal
berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam darah dan hsilnya akan
dikeluarkan melewati korpus renalis. Tubulus yang bergulung berperan penting
dalam menjaga keseimbangan air.Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron,
termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.Korpus
rebalis pada ikan air tawar lebih besar daripada ikan air laut, sehingga cairan
tubuh tidak banyak keluarkarena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan
tubuh tidak terlalu encer).Organ seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan
hanya untuk menampung urine sementara dan umumnya merupakan perluasan dari
bagian duktus ekskretori.
Hermaprodit jarang ditemukan pada vertebrata, tetapi
ditemukan pada 13 familia (tidak semua) ikan tulang sejati.Bagian anterior
gonad mengahasilkan telur sedangkan bagian posterior menghasilkan
spermatozoa.Umumnya kemasakan gonad hanya untuk produksi ovum atau spermatozoa
saja, tidak keduanya. Kebanyakan ikan tulang
sejati yang bersifat hermapdrodit hidup di laut, hanya sedikit ditemukan untuk
ikan air tawar misalnya ikan neotropical killifish (Rivulus marmoratus) dan Asiatic synbranchid (Monopterus albus).
Ikan pada umunya tidak hermaprodit, sehingga satu
individu hanya satu jenis kelamin.Ikan tulang rawan dan tulang sejati umumnya
mempunyai sepasang gonad dan jenis kelamin yang terpisah, ikan betina biasanya
mempunyai dua oviduk.Umumnya ovarium vertebrata tidak langsung dihubungkan
dengan oviduk, maka secara teoritik telur masuk ke rongga tubuh dan berakhir
pada ostium.Beberapa Elasmobranchii adalah ovipar dan meletakkan telurnya di
air, sedangkan untuk yang ovovivipar mengram telurnya diperluasan bagian bawah
oviduk yang disebut uterus.Sebagian besar ikan Teleostei adalah ovipar, tetapi
ada beberapa yang mengerami telurnya di dalam tubuh.
J.
Sistem Saraf
Saraf
pusat vertebrata, secara embrionik merupakan perkembangan dari penebalan
ectoderm yang membentuk medullary plate yang menjadi jaringan saraf potensial.
Dibagian aksial dan anterior tubuh akan berkembang lebih cepat membentuk otak
primitive. Otak primitive ini terdiri atas tiga buah vesikel (gelembung)
primer. Vesikel anterior adalah otak depan atau prosencephalon, kemudian otak tengah atau mesencephalon. Veikel paling posterior adalah otak belakang atau rombencephalon dan kemudian berlanjut ke
belakang menjadi medulla spinalis (sumsum
tulang belakang)dan selanjutnya membentuk cabang saraf yang semakin banyak.
Pada sebagian besar ikan primitive,otak depan dan otak belakangnya terbagi lagi
menjadi tiga sampai lima vesikel otak, dan berturut-turut dari anterior ke
posterior disebut telencephalon,
diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan mielencephalon.Fungsi dari kelima bagian otak tersebut bervariasi
pada setiap kelompok vertebrata. Hal ini merupakan pertanda bahwa perkembanga
jaringan saraf dari sederhana ke yang lebih kompleks akan terjadi banyak
lekukan (sulcus dan gyrus) karena memerlukan ruangan yang
lebih luas. Lekukan sebagai tempat otak di rongga cranium tersebut dinamakan fleksure.
Gambar
Letak otak pada ikan tulang keras
Telencephalon membagun
lobus olfaktori dan cerebrum.Dua derivate yang merupakan erubahan dari vesikel
otak tersebut penting dalam sisi filogenetik. Cerebrum ikan tersusun atas massa
ganglion basal yang dikenal sebagai korpus
striatum dan selapis tipis epitel disebut pallium. Pallium ini pada vertebrata tinggi diinvaginasi substansia grisea (lapisan kelabu)
menjadi pusat aktifitas mental.Pallium pada ikan bukan bagian dari jaringan saraf
sehingga aktifitas pusat otak kembali pada mesencephalon.
Penegembangan
diencephalon menjadithalamus,
yang menjadi pusat impuls pembau dan mata yang diasosiasikan oleh beberapa
sensori dan glandula. Ditengah-tengah dinding dorsal muncul bentukan seperti
mata.Bagian anterior yang satu disebut bagian parietal yang lainnya disebut bagian pineal.Kedua struktur ini dapat ditemukan pada Cyclostomata.Tetapi
sebagian besar pada ikan hanya ditemukan pineal bodi.Melatonin dapat ditemukan pada glandula pineal ikan
tertentu.Glandula tersebut tampak seperti pusat hormon yang mempunyai efek
inhibitor pada aktivitas gonad.Melatonin pada salmon Pasifik (genus Oncorhynchus) yang belum dewasa berisi
enam kali lebih banyak daripada dewasa.bagian ventral diencephalon berkembang
menjadi tangkai atau infundibulum hipofisis di bagian lobus posterior. Sensori
dan lapisan pigmen retina mata, ada yang tumbuh keluar dinding diencephalon
menjadi tangkai optic yang menghubungkan bagian ventral dengan bagian otak.
Serabut-serabut saraf dari beberapa saraf optic yang letaknya berseberangan
membentuk chiasma nervi optici.
Perubahan
mesencephalon relative kecil, tetapi
menunjukkan ada penambahan dan terjadi peningkatan mulai dari vertebrata
tingkat rendah ke bentuk yang lebih tinggi.Bagian dorsal, berkembang dua
bangunan kedepan yang dikenal sebagai lobus optikus, berperan dalam penerimaan
visual, dan pada beberapa ikan bertulang keras lobus tersebut melebihi ukuran
otaknya.
Bagian
dorsal metencehalon berkembang menjadi cerebellum.Cerebellum menjadi pusat koordinasi otot maka terjadi
peningkatan koordinasi aktivitas tubuh.Perkembangan cerebellum Dipnoi, tumbuh
lamban dan sangant sedikit, sedangkan pada jenis ikan yang pertumbuhan tubuhnya
pesat misalnya pada ikan hiu, memiliki cerebellum yang relative besar.Mielencephalon membentuk medulla oblongata otak dan dalam banyak
hal menyerupai medulla spinalis, yang menreuskan diri ke posterior.Bagian
medulla otak tersebut sangat penting pada semua Vertebrata, karena merupakan
pusat beberapa aktivitas vital tubuh termasuk respirasi kerja jantung dan
metabolisme.Medulla otak pada ikan juga berperan sebagai penghubung linea
lateralis dengan pendengaran.
Ikan
juga seperti amfibi, hanya memiliki 10 saraf cranial dan salah satu diantaranya
adalah yang menuju linea lateralis, artinya cabang saraf ini berasal dari
medulla oblongata.Umumnya saraf sensori ikan adalah di bagian dorsal dan saraf
motorik di ventral, keluar dari kolumna vertebralis.Urutan ganglion saraf
simpatik pada Elasmobranchii adalah irregular terletak diseluruh permukaan
tubuh.Serabut-serabut saraf dari ganglia tersebut dihubungkan ke sumsum tulang
belakang dan otot halus sistema digestoria dan sistema sirkulatoria.Sistem
saraf otonom ikan tulang keras lebih maju, yang ditunjukkan adanya ganglia
simpatikus pada rantai dan pemanjangan ke saraf trigeminal.
K.
Organ Perasa
Sistem sensori berupa sel-sel reseptor
perifer dan gabungan neuron di otak yang memberi gambaran lingkungan secara
biologis.Barisan elemen reseptor berupa sel tunggal, misal taktil korpuskel,
atau kompleks retina mata.Karena hidup di perairan, perkembangan kemoreseptor
pada ikan sangat baik untuk mendeteksi rasa dan bau.Lokasi organ perasa pada
ikan boleh jadi tidak hanya terletak di kepala ataumulut, mungkin diperluas di
beberapa bagian permukaan tubuh termasuk juga di bagian sirip.
Sebagian besar, organ olfaktori
(pencium) pada ikan berupa sepasang lubang bergaris dengan lipatan berupa
epitel sensori.Organ olfaktori pada Dipnoi serupa dengan vertebrata
tinggi, mempunyai saluran nasal yang terbuka yang dinamakan Chooanae
masuk ke dalam faring, saluran nasal ini terbuka pada bagian internal maupun
eksternalnya dan dilapisi epitel olfaktori berupa lipatan epitel yang
berlekuk-lekuk.
Dalam hal melihat, beberapa ikan
mempunyai mata spesifik dari hasil adaptasi.Banyak tipe mata yang dikenal,
salah satunya pada ikan yang cukup terkenal di Amerika Selatan “four-eyed fish”
(Anablep). Habitai ikan ini pada air yang tenang, saat mengapung di
permukaan menggunakan separuh mata atas, saat melihat ke udara dan ke dalam air
terkadang lensa matanya tampak terbagi dua, setiap bagian tersebut jaraknya
dengan retina tidak sama.
Telinga pada ikan sangat berbeda dengan telinga pada
mammalia.Telinga ikan, tidak sebaik telinga kita dalam mengasosiasi suara.Ikan
tidak mempunyai telinga luar, tengah dan kohlea.Bagian dalam telinga ikan
berupa utrikulus dorsal yang dihubungkan dengan kanal semi-sirkuler, dan
pelebaran di tengah yang disebut sacculus (pada amfibi, reptil dan burung
disebut lagena yaitu bangunan semacam kohlea untuk mendengar).Alat pendengaran
pada ikan juga berfungsi sebagai organ keseimbangan.
L.Manfaat dari Ikan
Pada umumnya
ikan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan bahan pangan. Sebagai bahan pangan,ikan merupakan salah satu sumber protein
hewani. Selain itu ikan dapat juga memberikan hiburan tersendiri bagi banyak
orang.Misalnya pemeliharaan ikan hias di dalam akuarium.Manfaat ikan lainnya
adalah dapat dijadikan sebagai objek penelitian dan objek rekreasi (seperti lomba
memancing ikan).
PENUTUP
A.
Kesimpulan
§ Ikan bertulang rawan memiliki rangka
yang fleksibel, terbuat dari tulang rawan serta memiliki perkembangan rahang
dan sirip yang sangat baik. Mereka bernafas dengan insang, sebagian besar
melahirkan dan ada juga yang menetaskan telurnya dalam tubuh induk. Sedangkan
ikan bertulang sejati, bernafas dengan insang dan menghasilkan telur tanpa
cangkang dalam jumlah yang sangat besar.Mereka dapat ditemukan hidup di air
tawar dan air laut.
§ Habitat dan penyebaran ikan bertulang
keras dan bertulnag rawan sangat melimpah di laut dan di hampir setiap habitat
air tawar.
§ Pisces merupakan superkelas dari
subfilum Vertebrata, yang memiliki keanekaragaman sangat besar. Berdasarkan
klasifikasinya Superkelas Pisces dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Agnatha (ikan tidak berahang) Chondrichthyes
(ikan bertulang rawan) dan Osteichthyes (ikan bertulang keras).
§ Anatomi tubuhnya dibagi menjadi sistem
rangka, sistem otot, sistem sirkulasi, sistem pencernaan, sistem pernafasan,
sistem urogenital, sistem saraf, organ perasa, dan kelenjar endokrin.
§ Ciri khusus dari Pisces antara lain
yaitu sisik, warna tubuh, alat gerak (appendages)
dan lokomosi, ikan berbisa dan beracun, ikan bioluminense dan yang terakhir
organ listrik.
§ Ikan dimanfaatkan manusia untuk memenuhi
kebutuhan bahan pangan. Sebagai bahan pangan,ikan merupakan salah satu sumber
protein hewani. Selain itu juga berfungsi untuk hiburan.
B.
Saran
Pembahasan
untuk materi ini diperlukan pemahaman yang dalam dan juga diperlukan banyak
referensi, karena masih banyak berbagai informasi yang selalu mengalami
pembaruan dan belum dikemukakan.
Untuk mendownload langsung filenya silakan buka disini
Untuk mendownload langsung filenya silakan buka disini
Komentar
Posting Komentar