MATERI : Interaksi Sistem dengan Lingkungan (Pengantar)


Kerangka penjelasan :
Defenisi Interaksi

Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain.

Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda (wikipedia.org).

Definisi komunitas : kumpulan populasi makhluk hidup yang saling berinteraksi dan tinggal di suatu habitat yang sama.

Pemahaman tentang interksi secara umum
Aksi : merupakan interaksi lingkungan fisik dengan organisme yang akan menetukan hidup matinya suatu organisme. Ex: cahaya matahari yang diperlukan oleh organisme untuk hidup
Reaksi : merupakan hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungannya. Ex: struktur tanah dengan tinja hewan herbivora
Koaksi : merupakan interaksi timbal balik antara organisme dengan organisme lainnya. Ex: tikus yang dimangsa oleh elang.

Pemahaman tentang Habitat & Relung(disambiguasi).
Definisi Habitat :
Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan—paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling populasi suatu spesies yang memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas(wikipedia.org).

Klasifikasi Habitat :
Menurut Karmadibrata (1992) :

Habitat sebagai fungsi dari waktu :

Habitat konstan; Kondisi bersifat berlangsung secara terus-menerus relatif baik atau relatif buruk.

Habitat musiman; kondisi habitat berganti secara lebih kurang teratur baik dan buruk.

Habitat yang tidak menentu; Periode dengan kondisi baik lamanya bervariasi diiringi dengan periode dengan kondisi buruk dengan lama yang bervariasi pula hingga tidak dapat diramalkan.

Habitat yang efemetal; periode berkondisi baik berlangsung singkat, diikuti dengan periode berkondisi buruk dalam waktu yang lama sekali.

Habitat sebagai fungsi ruang :

Habitat bersinambungan; area dengan kondisi baik luas sekali, melebihi daerah yang dapat dijelajahi hewan.

Habitat terputus-putus; menunjukkan area yang berkondisi baik dan buruk berselang seling dan hewan dengan mudah dapat menyebar dari daerah baik yang satu ke yang lainnya.

Habitat terisolasi; area yang baik terbatas dan terpisah jauh dengan area yang baik lainnya sehingga hewan tidak dapat mencapainya, kecuali bila didukung oleh faktor x.

Definisi Relung Menurut Para Ahli :
J. Grinnel (1914) : “Menganggap bahwa relung merupakan kondisi spasial dan makanan, biotik dan abiotik yang dihuni suatu organisme tertentu”.

C. Elton (1927) : “Menganggap bahwa suatu relung merupakan suatu peran dalam suatu komunitas yang dijalankan secara ekivalen oleh jenis yang berbeda dalam komunitas yang berbeda dan ditentukan bagi hewan terutama dengan kebiasaan makan dan ukurannya.”

G.E. Hutchinson (1944) : “Menganggap bahwa relung merupakan totalitas faktor-faktor lingkungan yang bekerja pada jenis atau populasi. Bils faktor diurnal dan nokturnal dimasukkan maka, sesungguhnya relung yang nyata tidak pernah saling memotong (beririsan).”

Konsep modern dari relung dicetuskan oleh G. Evelyn Hutchinson, seorang ahli zoologi, pada tahun 1957, yang berpendapat bahwa relung adalah cara-cara di mana toleransi dan kebutuhan berinteraksi untuk mendefinisikan kondisi dan sumber daya alam yang dibutuhkan oleh suatu individu atau suatu spesies untuk menjalankan kehidupannya.

Morris CG (1992) : “Relung (niche) dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya.”

Dimensi Relung :
Dimensi relung adalah toleransi terhadap kondisi-kondisi yang bervariasi (kelembapan, pH, temperatur, kecepatan angin, aliran air, dan sebagainya) dan kebutuhannya akan sumber daya alam yang bervariasi. Di alam, dimensi relung suatu spesies bersifat multidimensi. Relung dua dimensi contohnya adalah hubungan temperatur dan salinitas sebagai bagian dari relung kerang di pasir. Untuk relung tiga dimensi, contohnya adalah hubungan temperatur, pH, dan ketersediaan makanan sebagai bagian dari relung suatu organisme.

Klasifikasi Relung :
Suatu spesies biasanya memiliki relung yang lebih besar pada saat ketidakhadiran predator dan kompetitor.  Dengan kata lain, ada beberapa kombinasi terntentu dari kondisi dan sumber daya alam yang dapat membuat suatu spesies mempertahankan viabilitas (kehidupan) populasinya, hanya bila tidak sedang diberi pengaruh merugikan oleh musuh-musuhnya. Atas dasar ini, Hutchinson membedakan antara relung fundamental dengan relung realitas. Relung fundamental adalah gambaran dari potensi keseluruhan suatu spesies. Sementara relung realitas menggambarkan spektrum yang lebih terbatas akan kondisi-kondisi dan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk bertahan, bahkan dengan kehadiran kompetitor dan predator.

Tugas :
Studi kasus tentang interaksi kompentisi interferensi dan kompetisi exploitative.

Sumber: Wikipedia.org
              Ekologi Hewan

NB: Jgn Lupa meninggalkan Komentarnya!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah: FERTILISASI DAN PEMBELAHAN ZIGOT

Makalah Ketika Guru Menjadi Aktor Dan Emansipator

Makalah: Hewan Endoterm dan Ektoterm