SOP MUSYAWARAH & PARAMETER KESUKSESAN SUATU KERJA (KEPANITIAAN)


Musyawarah adalah perintah ALLAH Swt (3:159 dan 42:38) yang dicontohkan oleh Rasulullah yaitu berembuk menyatukan pikir sebagai  proses dalam pengambilan keputusan & pembagian tanggungjawab.
Hasil musyawarah merupakan keputusan terbaik dari ALLAH Swt dan jauh lebih diridhoi dibandingkan dengan keputusan yang tidak didasarkan pada musyawarah.
Hasil musyawarah tidak diputuskan berdasarkan suara terbanyak, tetapi diputuskan oleh amir musyawarah setelah meminta pertimbangan dan usul dari peserta musyawarah.

Agenda Musyawarah :
·         Optimalkan kehadiran peserta
·         Menyampaikan Tata tertib/Adab musyawarah
·         Motivasi (Spirit Lailaha ILLALLAH)/Tilawah
·         Pelaporan (evaluasi), sharing, dan usul
·         Membahas point agenda ke depan
·         Pembagian job
·         Penentuan jadwal musyawarah evaluasi berikutnya

Adab- Adab Musyawarah
1.       Jadwal Musyawarah diinfokan sebelumnya (min. 2 kali)
2.       Melakukan jaringan komunikasi yang efektif & efisien (Budayakan Konfirmasi secepatnya)
3.       Setiap peserta Musyawarah menyiapkan alat tulis menulis
4.       Kerangka Musyawarah adalah Spirit Lailaha ILLALLAH, Metode MUHAMMAD RASULULLAH
5.       Luruskan Niat (Semua waktu, tenaga, materi, & pemikiran yang dikorbankan dalam proses musyawarah dan kinerja semata-mata untuk mendapatkan ridha AllAh Swt) yang bertujuan untuk belajar dan memperbaiki diri. Segala proses musyawarah adalah proses belajar dengan azas keterbukaan :  
·         Jika ada kebaikan atau hal positif yang ditemukan (Petik hikmah di dalamnya)
·         Azas keterbukaan : Jika ada yang kurang atau hal yang kurang baik di dalamnya,maka itulah kelebihan kita yang perlu dipertahankan dan dibagi kepada saudara kita (peserta musyawarah)
(Mohon diingatkan-disampaikan karena semua peserta musyawarah sedang mengalami proses belajar).
6.       Parameter suksesnya suatu kegiatan tidak didasarkan pada banyaknya peserta yang ikut (hasil), tetapi didasarkan perubahan dan perbaikan karakter dalam diri panitia ke arah yang lebih baik (Bertambah keimanan & ketaatannya pada Allah Swt Rasul-Nya, tambah amanah, tambah disiplin, tambah jujur, dan tambah aktif (semangat) dalam mengajak saudara kepada petunjuk (kebaikan).   
7.       Menerapkan Prinsip Sami’ Na Wa atho’ Na (Ketaatan pada Pimpinan Musyawarah)
8.       Prinsip disiplin dan jujur, waktu dimulainya musyawarah sesuai dengan hasil musyawarah (sms undangan musyawarah), PJ Musyawarah wajib membuka musyawarah sesuai dengan waktu yang ditetapkan walaupun peserta yang lain belum datang.
9.       Prinsip Fokus, Kerjakeras & Ikhlas dalam menjalankan Amanah:
o    Segala amanah hasil musyawarah adalah amanah dari Allah Swt
o    Amanah dijalankan dengan sebaik-baiknya
o    Mencatat Amanah, Penanggung jawab Amanah, target penyelesaian,diingatkan dan dievaluasi
o    Memperhatikan jalur koordinasi dalam mengeksekusi suatu amanah.
o    Amanah jangan ditelantarkan/diendapkan (Jika ada amanah dari atas maka secepatnya diteruskan ke bawah, dan jika ada kendala yang ditemukan maka secepatnya dilaporkan & meminta  pertimbangan ke atas.
o    Pada kondisi tertentu (darurat) pimpinan wajib mengambil amanah yang ada di bawahnya.
10.    Parameter suksesnya suatu kegiatan tidak didasarkan pada banyaknya peserta yang ikut (hasil), tetapi didasarkan pada sejauh mana kita menaati (Standar Operasional Musyawarah) /tata tertib musyawarah (Proses).

 Lampiran :

42 : 38 “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka”

3 : 159 “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Tidak kecewa orang yang istikharah (memohon pilihan yang lebih baik dari Allah), tidak menyesal orang yang bermusyawarah dan tidak akan melarat orang yang hidup hemat. (Ath-Thabrani).

Tidak ada tolong-menolong yang lebih kokoh dari musyawarah.(HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah: FERTILISASI DAN PEMBELAHAN ZIGOT

Makalah Ketika Guru Menjadi Aktor Dan Emansipator

Makalah: Hewan Endoterm dan Ektoterm